Jumat, 25 September 2020

Abstrak

Film Kebenaran atau Kebenaran Film (Gerzon.R.Ayawaila)

Setelah bersaudara Lumiere menemukan perangkat tehnologi film, maka ini dianggap merupakan era kelahiran bentuk seni modern. Film sebagai bentuk seni yang paling bungsu, lahir menyusul bentuk seni lain yang sudah ada sejak abad sebelum masehi. Seni film sendiri kemudian beranak pinak dan berproses mencari jatidirinya malalui bentuk dan gaya baru. Ini dapat dilihat pada munculnya beberapa gaya, aliran serta bentuk, baik bertujuan eksperimental maupun kemudian disahkan dengan istilah kontemporer sesuai ruang dan waktunya. Satu hal yang jelas dapat diamati bahwa semua gerak maju ini bertujuan mencari sesuatu yang baru, meski usaha inovasi tersebut ada yang memang bergerak maju kedepan, tetapi ada pula yang tanpa sadar hanya terpaku pada suatu lingkaran interpretasi dan kemudian memaksakan untuk hadir kembali dengan tambahan bumbu penyedap.

Mengulas balik tradisi gaya dan bentuk pada dunia film baik fiksi maupun non-fiksi, yang kemudian dikenal dengan gerakan free cinemaneo-realisnouvelle vague, terahir ketika kamera diproduksi dengan ukuran lebih kecil, praktis dan ringan, maka lahirlah cinema verite. Membicarakan kemunculan Cinema Verite, tentunya tidak semata karena diproduksinya kamera yang lebih kecil dan ringan, akan tetapi sebuah nama Dziga Vertov yang meletakan dasar teori mata film (kino eye) pada tahun 1919, berkaitan ketika perang dunia keII usai, teori Vertov mulai dikenal sekaligus dikaji oleh para sineas dokumenter. Setelah Vertov di tahun 1922 memproduksi sejumlah film jurnalnya yang dilabeli dengan nama Kino Pravda (film kebenaran) maka label ini pun dipakai para sineas dokumenter Perancis dengan nama Cinema Verite yang memiliki arti sama yaitu ‘film kebenaran’.

Terminologi ini mulai menarik perhatian para pengamat maupun jurnalis ketika dua sineas dokumenter Perancis, Jean Rouch dan Edgar Morin mempublikasikan filmnya di tahun 1962 dengan judul Chronique d’un ete. Rouch dan Morin menggunakan terminologi cinema verite sebagai strategi promosi bagi film mereka, sekaligus menyatakan bahwa film mereka itu merupakan sebuah karya dokumenter yang khusus didedikasikan kepada Dziga Vertov sebagai salah satu bentuk penghormatan mereka, karena Dziga Vertov dianggap telah memberikan pencerahan dan inspirasi pada mereka. Karisma Vertov dengan teori kino

Tidak ada komentar:

Posting Komentar